Pengenalan
Workshop "From Basic Science to Bedside"
Dalam
dunia medis yang terus berkembang, dokter spesialis gizi klinik (Sp.GK) perlu
terus memperbarui pengetahuan mereka agar mampu memberikan pelayanan terbaik
kepada pasien. Workshop "From Basic Science to Bedside" yang
diselenggarakan oleh PP PDGKI bekerja sama dengan FIMA Kalbe dan GENME Kalbe
bertujuan untuk memperkaya wawasan serta keterampilan dokter gizi klinik dalam
menghadapi tantangan teknologi dan perkembangan ilmu terbaru di bidang nutrisi.
Pentingnya
Ilmu Gizi Klinik dalam Praktik Medis
Peran
dokter spesialis gizi klinik tidak hanya terbatas pada pemberian saran nutrisi,
tetapi telah berkembang menjadi bagian integral dalam terapi medik gizi
(medical nutrition therapy). Dengan memahami perubahan metabolisme nutrien,
skrining gizi, serta penerapan nutrigenomik, dokter Sp.GK dapat memberikan
terapi nutrisi yang lebih presisi dan berbasis bukti ilmiah.
Materi
dan Pemateri dalam Workshop
1.
Regulasi dan Standar Praktik Sp.GK dalam JKN
Dibuka
oleh dr. Nur Ashari, M.Kes, Sp.GK, SubSpKM, workshop ini membahas regulasi dan
peran strategis Sp.GK dalam sistem kesehatan nasional. Standar praktik dalam
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi bagian penting agar dokter gizi klinik
dapat berperan secara optimal dalam sistem kesehatan yang berkelanjutan.
2.
Perubahan Metabolisme Nutrien pada Stres, Trauma, dan Penyakit
Disampaikan
oleh Prof. dr. Agussalim Bukhari, M.Clin.Med, Ph.D, Sp.GK, SubSpKM, sesi ini
mengulas bagaimana kondisi medis seperti stres dan trauma dapat memengaruhi
metabolisme nutrien. Pemahaman ini sangat penting untuk menyesuaikan kebutuhan
nutrisi pasien berdasarkan kondisi kesehatan mereka.
3.
Skrining dan Asesmen Gizi Berbasis Bukti
Dr.
Erwin Christianto, M.Gizi, Sp.GK, membawakan sesi mengenai metode skrining dan
asesmen gizi standar yang berbasis bukti. Proses ini penting untuk memastikan
bahwa setiap pasien mendapatkan intervensi gizi yang tepat dan efektif.
4.
Pemilihan Nutrisi Formula dan Rute Pemberian Nutrisi
Dr.
dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, SubSpKM, menjelaskan aspek klinis dalam
memilih nutrisi formula yang sesuai dengan kondisi pasien. Pembahasan mencakup
indikasi, kontraindikasi, monitoring, serta efek samping dari berbagai jenis
terapi nutrisi.
5.
Nutrigenomik: Dari Kode Genetik ke Pola Makan yang Dipersonalisasi
Dr.
dr. Fiastuti Witjaksono, MKM, MS, Sp.GK, SubSpKM, membahas peran nutrigenomik
dalam menentukan pola makan berdasarkan profil genetik seseorang. Dengan
semakin berkembangnya teknologi genomik, dokter spesialis gizi klinik
diharapkan mampu menginterpretasikan hasil tes nutrigenomik untuk memberikan
rekomendasi nutrisi yang lebih personal dan efektif.
Transformasi
Peran Sp.GK dalam Dunia Medis
Workshop
ini menegaskan bahwa terapi nutrisi tidak lagi sekadar suportif, melainkan
menjadi bagian utama dalam penanganan berbagai kondisi medis. Pemeriksaan
genomik yang semakin terjangkau memungkinkan dokter Sp.GK untuk menerapkan
pendekatan personalisasi nutrisi, sehingga pasien mendapatkan manfaat yang
lebih maksimal dari terapi yang diberikan.
Manfaat
Workshop bagi Praktisi Gizi Klinik
Workshop
ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teoretis tetapi juga memberikan wawasan
praktis kepada para peserta. Beberapa manfaat utama dari pelatihan ini
meliputi:
- Pemahaman
yang lebih dalam tentang metabolisme nutrien dan penyakit.
- Kemampuan
melakukan asesmen gizi secara berbasis bukti.
- Penerapan
strategi nutrisi berbasis genetik untuk hasil yang lebih presisi.
- Meningkatkan
kualitas layanan kesehatan dengan pendekatan nutrisi personalisasi.
Kesimpulan
Workshop
"From Basic Science to Bedside" merupakan langkah penting dalam
meningkatkan kompetensi dokter spesialis gizi klinik di era modern. Dengan
fokus pada terapi medik gizi dan nutrigenomik, para dokter gizi klinik dapat
lebih siap menghadapi tantangan di dunia medis yang terus berkembang. Kegiatan
ini juga merupakan bagian dari inisiatif KALGen Academia yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas layanan kesehatan di bidang laboratorium medis serta
mendorong inovasi berkelanjutan dalam dunia kedokteran gizi.